Nama-nama Surah Al Fatihah

Pendahuluan

Jalaluddin as-Suyuti berkata: “Terkadang sebuah surah memiliki satu nama dan itu yang banyak, terkadang memiliki dua nama atau lebih,diantaranya, surah Al Fatihah.”

Surah Al Fatihah ternasuk yang  memiliki banyak nama, Jalaluddin as-Suyuti menyebutkan lebih dari dua puluh nama, dan ini menurutnya menunjukkan kemuliaannya,sebab banyaknya nama menunjukkan kemulian pemilik nama.

Di bawah ini akan penulis sebutkan nama-nama tersebut:

  • Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab):

Dinamai Fatihatul Kitab sebab Mush-haf diawali dengannya,demian juga dalam belajar,membaca dalam shalat. Dan ada yang mengatakan karena ia surah yang pertama turun. Ada juga yang mengatakan karena ia yang pertama dituliskan di Lauhul Mahfudz. Ada juga yang mengatakan karena Al Hamd (pujian) adalah pembukaan semua kalam.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: Dia adalah Ummul Qur’an, dia Fatihatul Kitab dan dia as-Sab’ul Matsâni.[1]

  • Fatihatul Qur’an.
  • Ummul Kitab.
  • Ummul Qur’an.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:

إذا قَرَأْتُمْ الحَمدُ فَأقْرَؤُوا بِسمِ اللهِ الرحمنِ الرَحيمِ, إنها أُمُّ القرآنِ و أم الكتابِ و السبعُ المثانِيْ.

“Jika kamu membaca (Surah) Al Hamd maka bacalah “Bismillahi Rahmann Rahim”, ia sesungguhnya adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab dan as-Sab’u Al Matsâni”.  [2]

Alasan penamaannya ialah di karenakan ia ditulis pertama di dalam Mush-haf dan di baca pertama dalam shalat sebelum membaca surah, sebab kata ummu adalah awal kemunculan anak.

Dan ada juga yang menyebutkan karena dia adalah asal/ pangkal Al qur’an, sebab kata ummu artinya adalah asl-usul.  Surah Al Fatihah memuat secara ringkas seluruh kandungan.

Ada juga yang mengatakan sebab ia paling mulianya surah-surah Al qur’an.

  • Al qur’an Al ‘Adzîm.

Dinamai demikian karena ia memuat global kandungan Al qur’an.

  • As-Sab’u Al Matsâni.

Dalam banyak hadis yang cukup masyhur disebutkan bahwa surah Al Fatihah juga dinamai as-sab’u Al Matsâni, sebab ia terdiri dari tujuh ayat. Adapun Matsâni ia Matsâni diambil dari kata tsana’ (pujian) sebab di dalamnya terdapat pujian kepada Allah SWT. Dan ada yang mengatakan bahwa Matsâni maksudnya ialah yang diulang-ulang pada setiap raka’at shalat. Pengertian terakhir ini di kuatkan oleh sebuah hadis riwayat ath-Thbari dengan sanad bersambung kepada hasan ibn Umar, ia mengatakan bahwa: as-sab’u Al Matsâni adalah fatihatul Kitab, ia diulang-ulang dalam setiap raka’at.

  • Al Wafiah.

Dinamai demiak sebab ia menyebut dengan tuntas apa yang di jabarkan dalam surah-surah Al qur’an lain. Demikian di tegaskan dalam tafsir Al Kasysyaf.

  • Al Kanz.

Kata kanz artinya simpanan, ia dinamai dengannya karena a;asan yang telah di kemukakan pada penamaannya dengan Ummul Qur’an. Demikian di tegaskan dalam tafsir Al Kasysyaf. Dalam sebuah hadis dari Anas ibn Malik dari Nabi saw.:”Sesungguhnya Allah telah menganugrahkan kepada saya dalam Firman-Nya”bahwa Ia telah memberikan Fatihatul Kitab, ia dari Kunuz (bentuk jama’ kata kanz) Arsy-Ku”.[3]

  • Al Kafiah.

Kata Al Kafiah artinya yang cukup, ia dinamai Al kafiah sebab dengannya telah dianggap cukup sah shalat dan tanpanya shalat belum dihitung sah.

  • Al Asas.

Sebab ia adalah asas Al qur’an, di riwayatkan dalam  hadis Ibnu Abbas ra., ia berkata: Setiapsesuatu memiliki asas …dan asas Al qur’an adalah Al Fatihah dan asas Al Fatihah adalah ayat Bismillahir Rahmânnir Rahîm.[4]

Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa ia di mania Al Asas di karenakan ia adalah surah yang di tulis pada permulaan Al qur’an. Sebagaimana ada juga yang mengatakan alasan penamaan itu ialah karena ia memuat apa yang harus di yakini dalam keimanan dan shalatpun tidak sah tanpamembacanya.

  • An-Nûr.

Sebab ia menjadi tampak karena sering di ulang-ulang atau kerena ia akan memberikan cahaya pada hati .

  • Surah Al Hamd.

Ia di namai Al hamd karena di dalamnay termuat kalimat pujian.

  • Surah asy-Syukr.

Sebab di dalamnya termuat pujian kepada Allah SWT. atas anugrah dan kebaikan.

  • Surah Al Hamd Al Ula.
  • Surah Al Hamd Al Qushra.
  • Ar-Ruqiyah.

Seperti di sebutkan dalam hadis shahih dari Abu Said ketika ada seorang sahabat yang membacakannya untuk seorang yang tersengat ular dan kemudian ia sembuh, lalu hal itu di ceritakan kepada Nabi saw. dan beliau bersabda:  Tahukah kamu, sesungguhnya ia itu Ruqiyah (jampi-jampi).[5]

  • Asy-Syifâ’.

Seperti dalam hadis dari Nabi saw.:

فاتحة الكتاب شفاءٌ مِنْ كُلِّ داءٍ

“Surah Fatihatul Kitab adalah obat kesembuhan dari segala penyakit.” [6]

Dan dalam hadis lain dari Abu Said Al Khudri, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:

فاتحة الكتاب شفاءٌ مِن كل هَمٍّ

“Surah Fatihatul Kitab adalah obat kesembuhan dari setiap kesumpekan.”

Dan dalam sebuah riwayat di sebutkan bahwa ada seorang sahabat Nabi berjumpa dengan seseorang yang sedang pinsan lalu ia membacakan surah tersebut di telinganya maka ia sadar dan sembuh, kemudian peristiwa itu di sebutkan kepada Nabi saw. lalu beliau bersabda:

هِي أُمُّ القرآن و هي شفاءٌ من كل داء

“Surah ini adalah Ummul Qur’an dan ia adalah obat kesembuhan dari segala penyakit.”

  • Asy-Syafiah.
  • Surah ash-Shalah.

Surah Al Fatihah di namai surah shalat sebab sahnya shalat bergantung dengan membacanya. Dan selain itu dalam sebuah hadis di sebutkan bahwa Allah menamainya dengan shalat.

Dari Imam Ali as. beliau berkata: saya benar-benar mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah –Azza wa Jalla- berfirman:

قَسَمْتُ فاتحةَ الكتابِ بيني و بينَ عبدي, فَنصْفُها لِي و نصفُها لِعَبْدي, ِلِعَبْدي ما سَألَ: إذا قال العبدُ: بسم الله الرحمن الرحيم. قال الله جل جلاله: :بدَأَ عبدي باسمي و حَقٌّ عليَّ أنْ أُتِمِّمَ لهُ أمورَهُ و أُبارِكَ لهُ في أحْوالِهِ. فَإذا قال الحمد لله رب العالمين. قال الله جل جلاله: حمِدَني عبدِي و علِمَ أنَّ النِعَمَ التي لَهُ مِنْ عندي, و أن البلايا التي دَفَعْتُ عنه فَبِتَطَوُّلي, أُشْهِدُكُمْ أني أُضِيْفُ له إلى نعم الدنيا نعم الآخرةِ و أَدفَعُ عنه بلايا الآخرةِ كما دفعتُ عنه بلايا الدنيا.  فَإذا قال: الرحمن الرحيم. قال الله عز وجل: شهِد لِيْ بِأَني الرحمن الرحيم, أُشْهشدُكم لأُوَفِّرَنَّ مِنْ رحمتي حَظَّهُ و لأُجْزِلَنَّ من عطائي نَصِيْبَهُ. فَإذا قال: مالك يوم الدين. قال الله جل جلاله: أشهِدكم كما اعترف عبدي أني ملك يوم الدين لأُسَهِّلَنَّ يوم الحسابِ حسابَهُ و لأَتَقَبَّلَنَّ حسناتِهِ و لأَتجاوزَنَّ عن سَيِّئاتهِ. فإذا قال: إياك نعبد. قال الله عز و جل: صدقَ عبدي إياي يعبدُ, أُشْهِدُكم لأُثِيْبَنَّهُ على عبادته ثوابا يَغْبِطُهُ كُلُّ مَن خالفَهُ في عبادتهِ لي. فإذا قال: و إياك نستعين. قال الله عز و جل: بي استعان و إليَّ إلْتجأَ, أُشْهِدكم لأُعِيْنَنَّهُ في شدائدهِ و لآخُذَنَّ بِيَدِهِ يوم نوائبه. فإذا قال: إهدنا الصراط المستقيم* صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين. قال الله عز و جل: هذا لِعبديِ و لِعبدي ما سأَلَ, فقد استَجَبْتُ لِعبديو أَعْطَيْتُهُ ما أَمَّلَ و آمَنْتُهُ عَما منه وَجِلَ.

Aku telah membagi surah Al Fatihah di antara Aku dan hamba-Ku, separuh surah itu untuk-Ku dan separuhnya untuk hamba-Ku dan untuk hamba-Ku (Aku memberikan) apa yang ia minta: apabila hamba-Ku mengucap: “Dengan menyebut nama Allah Yamh Maha Pemurah Maha Penyayang”, Allah menjawab: Hamba-Ku memulai dengan menyebut nama-Ku dan pasti bagiku untuk menyempurnakan urusan-urasannya dan memberkahi keadaannya. Dan apabila ia mengucapkan “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”. Allah menjawab: hamba-Ku memuji-Ku dan ia mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang ia miliki berasal dari-Ku dan semua mala petaka yang Aku hindarkan darinya itu juga atas kekuasaan-Ku, maka Aku persaksikan kepadamu bahwa Aku akan menggabungkan untuknya nikmat akhirat disampinh nikmat dunia dan Aku akan hindarkan darinya bencana akhirat sebagaimana  Aku hindarkan darinya bencana dunia. Dan apabila ia mengucapkan: “Yang Maha Rahman Maha Rahim”. Allaah menjawab: hamba-Ku bersaksi untuk-Ku bahwa Aku adalah Dzat Yang Maha rahman Maha Rahim. Aku persaksikan kepada kalian bahwa Aku akan melimpahkan bagaiannya dari rahmat-Ku dan Aku akan penuhkan untuknya dari pemberian-Ku. Dan apabila hamba mengucap:”Yang menguasai hari pembalasan”. Allah menjawab: aku persaksikan kepada kalian, sebagaimana ia mengakui bahwa Aku sebagai Penguasa hari pembalasan, maka Aku akan memudahkan kelak di hari perhitungan hisab baginya, dan akan Aku terima semua kebaikannya serta Aku anpuni segala kejelekannya. Dan apabilahamba mengucap: “Hanya kepada-Mulah kami menyembah”. Allah menjawab: Benar hamba-Ku, hanya kepada-Ku-lah ia menyembah. Aku persaksikan bahwa Aku akan memberinya pahala atas ibadahnya dengan pahala yang akan membuat iri semua yang menyalahinya dalam ibadahnya kepada-Ku. Dan apabila hamba mengucapkan: “dan hanya kepada-Mu memohon pertolongan”. Allah menjawab: hanya dengan-Ku ia memohon pertolongan dan hanya kepada-Ku ia berlindung. Aku perseksikan kalian bahwa Aku akan menolongnya atasperkaranya, Aku akan buat ia cukup dalam bencananya dan Aku akan selamatkan ia pada hari bencananya. Dan apabila hamba mengucapkan: “Tunjukilah kami petunjuk ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Angkau beri nikmat dan bukan jalan orang-orang yang di rurkai dan orang-orang yang sesat”. Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta. Maka Aku benar-benar akan mengkabulkan untuk hamba-Ku dan memberinya apa yang ia cita-citakan dan Aku amankan dia dari apa yang takuti.[7]

  • Surah ad-Du’a’.

Dinamai surah do’a di karenakan di dalamnya termuat permohonan: Tunjukilah kami petunjuk ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Angkau beri nikmat dan bukan jalan orang-orang yang di rurkai dan orang-orang yang sesat”.[8]

  • Surah as-Su’al.

Dengan alas an yang sama, demikian di katakana oleh Fajhru Razi dalam tafsirnya.[9]

  • Surah Ta’liim Al Mas’alah.

Surah ini dinamai surah ajaran adab permohonan sebab di dalamnya kita di ajarkan bagaimana adab memohon kepada Allah SWT. ia di mulai dengan memuji Allah SWT. dengan puncak pujian: Segala puji bagi Allah. Demikian di sebutkan Al Marsi sebagai dikutib as-Suyuthi.[10]

  • Surah Al Munajat.

Sebab di dalamnya  seorang hamba bermunajat kepada Allah SWT. dengan mengucap: “Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mu memohon pertolongan”.

  • Surah at-Tafwidh.

At-Tafwiidh artinya berserah diri, ia di namai demikian karena di dalamnya hamba berserah diri hanya kepada Allah SWT. dengan mengucap: : “Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mu memohon pertolongan”.

___________

[1] Itqân:1/54.

[2] Ibid.

[3] Al Itqân:1/39, Nau’ ke14 dari hadis Al Baihaqi.

[4] Majma’ Al Bayân:1.17.

[5] Tafsir Ibnu Katsir:1/8.

[6] Majma’ Al Bayân:1/17.

[7] Tafsir ash-Shafi; Al Kasyani:1/75 dan Al Bihâr; Al Majlisi:89/226.

[8] Al Itqân:1/55.

[9] Ibid.

[10] Ibid.

Pos ini dipublikasikan di Enklopedia Nama-nama Al QUr'an, Kajian Qur'ani, Tak Berkategori. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar